Sunday, October 19, 2008

GETTING MARRIED?



A message received from 081370530XXX

Orang gereja baru melawat.
Busyeeet…nasehatnya NYURUH KAWIN & dgn bijak ku jwb:
cepat ada yg d kejar, lama ada yg d tunggu. -Elsanov.

HAH? Aku mengucek mataku berkali-kali. Meyakinkan diri bahwa pesan yang tertulis di layar telepon genggamku bukan halusinasi.

“Ada apa dengan orang-orang? Ada apa dengan dunia? “, desisku dalam hati.

Tiba-tiba saja aku merasa mual. Kembung seperti terlalu banyak minum, dan sesak seperti baru saja terinjak.

Sebenarnya aku paling tidak suka membicarakan masalah pernikahan, apalagi jika yang menjadi obyek adalah aku. Anyway, genderang perang telah berbunyi, let the war begins...

***

Apakah mencari pendamping hidup sesederhana mencari teman kost?
Beli barang diskon aja milih, apalagi sesuatu yang akan aku jalani seumur hidup.

Benarkah menikah hanya didasari oleh kecocokan?
Kalau dua-duanya suka musik, berarti ada gejala bisa langgeng..
Kalau sama-sama suka sop buntut berarti masa depan cerah. That simple?

Berbeda dengan sepasang sandal yang hanya punya aspek kiri dan kanan, menikah adalah persatuan dua manusia, pria dan wanita (sorry my gay friends, no offense, please....).
Dari anatomi saja sudah tidak sebangun, apalagi urusan jiwa dan hatinya.

Kecocokan, minat dan latar belakang keluarga bukan jaminan segalanya akan lancar.

Lalu apa?

Bagiku, MENIKAH adalah proses pendewasaan.
Dan untuk memasukinya diperlukan pelaku yang kuat dan berani.
Berani menghadapi masalah yang akan terjadi dan punya kekuatan untuk menemukan jalan keluarnya.

Kedengarannya sih indah, tapi kenyataannya?
Harus ada 'Komunikasi Dua Arah', 'Ada kerelaan mendengar kritik', 'Ada keikhlasan meminta maaf', 'Ada ketulusan melupakan kesalahan, dan Keberanian untuk mengemukakan pendapat'.

Sekali lagi MENIKAH bukanlah upacara yang diramaikan gending cinta, bukan rancangan gaun pengantin ala Cinderella, apalagi rangkaian mobil undangan yang memacetkan jalan.

MENIKAH adalah berani memutuskan untuk berlabuh, ketika ribuan kapal pesiar yang gemerlap memanggil-manggil. *sigh*

MENIKAH adalah proses penggabungan dua orang berkepala batu dalam satu ruangan dimana kemesraan, ciuman, dan pelukan yang berkepanjangan hanyalah bunga.

Masalahnya bukanlah menikah dengan anak siapa yang hartanya berapa, bukanlah rangkaian bunga mawar yang jumlahnya ratusan, bukanlah perencanaan berbulan-bulan yang akhirnya membuat keluarga saling tersinggung, apalagi kegemaran minum teh yang sama...

MENIKAH adalah proses pengenalan diri sendiri maupun pasangan kamu.
Tanpa mengenali diri sendiri, bagaimana kamu bisa memahami orang lain... ??
Tanpa bisa memperhatikan diri sendiri, bagaimana kamu bisa memperhatikan pasangan hidup...??

MENIKAH sangat membutuhkan keberanian tingkat tinggi, toleransi sedalam samudera, serta jiwa besar untuk 'Menerima' dan 'Memaafkan', which is I haven’t have it yet.

So, please...my dearest friends, beloved family and relatives...
Don’t ever ask me that cruel question again:” Kapan kawin? “.

I believe, there is someone for everyone.
And soulmate, DOES EXIST!

No comments: